Sehat Dimulai dari Pencernaan
Apakah Anda sering mengeluh sakit kepala, sembelit, maag, dan mudah letih? Coba periksa kesehatan saluran pencernaan Anda sekarang juga.
Saluran pencernaan meliputi lambung dan usus. Pencernaan yang berfungsi menyerap segala nutrisi secara maksimal dari makanan yang Anda konsumsi setiap hari. Maka, sehat dimulai dari pencernaan yang baik. Selain itu, pencernaan yang sehat juga dapat menetralisasi racun serta melawan bakteri dan virus yang membahayakan tubuh.
Dalam sebuah artikel Daily Mail, 80 persen komponen daya tahan tubuh di awal masa pertumbuhan ada di saluran cerna. Kesehatan saluran cerna berperan penting dalam menciptakan daya tahan tubuh, terlebih dengan fakta bahwa sistem daya tahan tubuh pada usia pertumbuhan belum maksimal. Sebaliknya, gangguan sistem pencernaan akan menimbulkan gangguan pula pada sistem kerja tubuh.
Salah satu faktor kunci kesehatan saluran cerna tubuh adalah adanya dominasi bakteri baik dibandingkan bakteri patogen dalam saluran cerna setiap orang. Pertumbuhan bakteri baik dapat ditingkatkan dengan asupan prebiotik. Prebiotik inilah "makanan" bakteri baik tersebut. Fungsi bakteri baik dalam saluran cerna, selain melancarkan proses pembuangan juga menyerap zat gizi dari makanan dan yang terpenting dapat mengurangi pertumbuhan bakteri patogen. Hasilnya adalah daya tahan tubuh yang prima.
Berbagai keluhan seputar pencernaan semakin meningkat tak terbatas usia. Maag, terutama, paling gampang menyerang siapa saja, tua-muda, laki-perempuan. Biasanya mengadu atas keluhan yang sama, telat makan. Padahal, tidak selalu penyebabnya itu. Keluhan maag lain yang sering muncul adalah naiknya asam lambung sampai ke kerongkongan. Dalam dunia kedokteran, penyakit ini dikenal dengan istilah gastro esophageal reflex disease (GERD). Kadang, maag terjadi bukan akibat asam lambung, tetapi juga lantaran pemberontakan enzim lambung.
Suhanto Kasmali, dokter umum dan Kepala Bidang Pelayanan Medik Rumah Sakit Mediros, Jakarta Timur, mengungkapkan bahwa gangguan pencernaan adalah akibat kurangnya pasokan enzim dari lambung.
Apabila Anda sering makan, lantas sesaat kemudian perut terasa kembung dan sering bersendawa atau buang angin, itu tanda Anda kekurangan enzim pencernaan. Karena kesibukan, gangguan enzim biasanya muncul karena pola makan yang tidak teratur. Aktivitas padat menyita orang hidup serbakilat. Padahal, kesehatan tentu saja tidak instan. Kesibukan membuat orang lalai menelan asupan makanan yang sehat. Selain karena pola makan yang tidak sehat, faktor usia juga ikut memengaruhi produksi enzim. Semakin bertambah usia seseorang, semakin sedikit enzim yang diproduksi dalam tubuh. vin/L-1
Pilih Karbodidrat Kompleks
Tubuh kita membutuhkan lebih banyak energi selama masa produktif. Energi dalam makanan menentukan nutrisi yang baik buat kesehatan pencernaan.
Energi makanan diperoleh melalui bahan makanan sumber karbohidrat, protein, maupun lemak. Kebutuhan energi tiap orang bervariasi. Menurut Dokter Ida Gunawan, spesialis gizi klinik RS Puri Indah, sebaiknya kita memilih karbohidrat kompleks yang mengandung banyak serat untuk menghindari konstipasi.
"Kebutuhan karbohidrat yang dianjurkan 130-210 gram/hari dan tidak kurang dari 100 gram dalam sehari," katanya. Karbohidrat banyak terdapat dalam nasi, roti, kentang, sereal, singkong, ubi, talas, mi, bihun, dan lain-lain. Sedang, protein diperlukan untuk membangun jaringan tubuh dan membuat pertumbuhan optimal.
Rata-rata orang dewasa membutuhkan tambahan protein 17 gram/hari. Protein ini dapat diperoleh dengan mengonsumsi daging tanpa lemak. Daging merah adalah protein hewani terbaik. Lemak, khususnya asam lemak esensial, diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan struktur serta fungsi organ tubuh. Pencernaan termasuk ke dalamnya.
Vitamin sangat penting peranannya untuk optimalisasi sistem pencernaan tubuh. Asupan asam folat misalnya, cocok untuk pencernaan yang sehat. Sekitar 600 mikrogram/hari yang dapat Anda peroleh dari asparagus, hati, avokad, bayam, jus jeruk, beet, dan lain-lain.
Mineral juga amat membantu kelancaran pencernaan lambung dan penyerapan nutrisi dari makanan di usus halus. Penyerapan (absorpsi) kalsium dalam saluran cerna ibu hamil misalnya, meningkat dua kali lipat dibandingkan saat tidak hamil. Mineral yang telah diabsorpsi akan disimpan dalam tulang untuk dimobilisasi saat tulang janin mulai mengalami kalsifikasi.
Ida mengatakan kebutuhan zat besi setiap orang perlu diperhatikan supaya terjaga kesehatan saluran pencernaanmus. Zat besi berguna untuk meningkatkan massa hemoglobin dalam sel darah merah. Pemberian zat besi yang cukup dapat mengurangi risiko anemia. "Anjuran kebutuhan sebesar 35-39 mg/hari dapat diperoleh dari hati, kerang, daging sapi," tutur Ida.
Tak banyak orang tahu bahwa zinc membantu proses sintesis protein dalam tubuh. Jika kekurangan zinc, jaringan tubuh akan terbentuk tidak sempurna dan terjadi gangguan saluran cerna. Adapun anjuran mengonsumsi zinc per hari 11-20 mg/hari. Anda dapat peroleh nutrisi zinc dari bahan oyster, kerang, daging sapi, udang, daging babi, kacang-kacangan. vin/L-1
Tak Hanya Melahap Serat
Pepatah Tionghoa mengatakan "makanan dan obat datang dari sumber yang sama". Mereka memiliki perhatian yang besar terhadap makanan. Anak-anak diajarkan apa makanan yang bisa memberikan umur panjang, apa makanan yang bisa mendinginkan atau memanaskan badan, apa makanan yang bisa menyeimbangkan Yin dan Yang.
Perhatian terhadap makanan bersifat holistik, bagaimana proporsi keseimbangan makanan, rasa makanan, suhu, semuanya dianggap memengaruhi kesehatan. Inilah filosofis asal-muasal vegetarian ala Tionghoa. Komposisi makanan mereka umumnya terdiri dari 40–45 persen sayuran dan buah-buahan. Sisanya biji-bijian dan karbohidrat. Hal ini tergantung daerahnya. Daerah selatan kebanyakan makan nasi, sementara di utara umumnya makan millet.
Hanya 10 persen makanan "kaya" seperti daging, ikan, telur, produk dairy, lemak, minyak, dan gula. Mereka jarang menggunakan menu makan dengan salah satu makanan dominan. Mereka akan mengatur semuanya secara proporsional.
Rata-rata, kebutuhan serat setiap manusia hanya 25 gram sampai 40 gram per hari. Orang Indonesia baru mampu memenuhi kebutuhan serat sekitar 10-15 gram per hari. Warga perkotaan lebih rendah lagi. Gizi makanan bisa terserap sempurna, sedang sisa-sisa dari proses pencernaan bisa melewati usus untuk dibuang.
Dalam catatan National Cancer Institute, sepertiga kematian akibat kanker usus disebabkan oleh pola makan yang salah karena tak menghitung kebutuhan serat. Kekurangan serat juga memicu hemoroid atau wasir.
Dalam jangka waktu yang lama, bukan hanya sembelit saja yang akan timbul. Sisa makanan yang tertinggal dalam usus itu pun akan menimbulkan peradangan atau infeksi usus hingga berujung kanker.
Tetapi, menjadi vegetarian bukan solusi terhindar dari masalah pencernaan. Vegan (seorang yang vegetarian), justru rentan terhadap problem kesehatan ini karena ia banyak mengonsumsi serat dari buah dan sayuran. Misalnya, apel yang notabene kaya gas. Bila sering dikonsumsi membuat perut kembung.
Menurut Ida Gunawan, pada dasarnya serat terbagi menjadi serat pangan larut air dan serat pangan tidak larut air. Komponen serat pangan larut air dapat membentuk gel dengan cara menyerap air. Contoh serat jenis ini adalah pektin, gum, musilase, asam alginat, dan agar-agar. Serat ini dapat membuat Anda kenyang lebih lama, tetapi menghambat kerja pencernaan Anda. "Sebab fungsi utama serat larut air adalah menghambat proses pencernaan di dalam usus sehingga perolehan energi menjadi berkurang," paparnya.
Selain memperhatikan pola makan, istirahat yang cukup juga menentukan kualitas hidup sehat Anda. Semua berawal dari pikiran, sebaik-baiknya orang sehat adalah hidup damai tanpa stres. vin/L-1
http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/71027
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima klasih kunjunganya