Kencing batu batu ginjal penyebab dan gejalanya

Kencing batu adalah istilah awam yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk penyakit batu saluran kemih dan penyakit ini merupakan penyakit kronis dan penyebabnya belum diketahui dengan pasti.
Kencing batu batu ginjal penyebab dan gejalanya

Penyakit kencing batu banyak diderita oleh sebagian masyarakat Indonesia dan akibat yang ditimbulkannya dapat berupa obstruksi, infeksi, rasa sakit dan metaplasia. Sampai sekarang obat modern untuk pengobatan penyakit ini belum menampakkan hasil memuaskan. Selain itu cara pembedahan maupun pemecahan memakai getaran kejut mulai banyak dilakukan, namun demikian harganya sangat mahal untuk kebanyakan masyarakat Indonesia.

Nefrolit - gbr batu ginjal dari wikipedia pada artikel penyebab kencing batu masbadar.com
Batu ginjal

Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi.

Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).

—————————————————————————————-

Untuk penanganan Alternatif Islami, anda dapat menghubungi: Bp. H. Hasan C Abdul Syukur; Klinik Pengobatan Tradisional Akupuntur, Refleksiologi dan Bekam.

Karawang: Jl. Pesantren, Desa Kadongdong – Kondang Kaya – Karawang Timur – Karawang – Jawa Barat Telp. Hp. 0812 8728372
Madinah: Di Dekat Masjid Nabawi, Hp. +966 502 508169 –

—————————————————————————————–
Penyebab

Terbentuknya batu bisa terjadi karena air kemih jenuh dengan garam-garam yang dapat membentuk batu atau karena air kemih kekurangan penghambat pembentukan batu yang normal. Sekitar 80% batu terdiri dari kalsium, sisanya mengandung berbagai bahan, termasuk asam urat, sistin dan mineral struvit.

Batu struvit (campuran dari magnesium, amonium dan fosfat) juga disebut “batu infeksi” karena batu ini hanya terbentuk di dalam air kemih yang terinfeksi.

Ukuran batu bervariasi, mulai dari yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang sampai yang sebesar 2,5 sentimeter atau lebih. Batu yang besar disebut “kalkulus staghorn”. Batu ini bisa mengisi hampir keseluruhan pelvis renalis dan kalises renalis.

Gejala

Batu, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala. Batu di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat).

Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam. Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih. Penderita mungkin menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter.

Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi.

Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.
Diagnosa

Batu yang tidak menimbulkan gejala, mungkin akan diketahui secara tidak sengaja pada pemeriksaan analisa air kemih rutin (urinalisis).

Batu yang menyebabkan nyeri biasanya didiagnosis berdasarkan gejala kolik renalis, disertai dengan adanya nyeri tekan di punggung dan selangkangan atau nyeri di daerah kemaluan tanpa penyebab yang jelas.

Analisa air kemih mikroskopik bisa menunjukkan adanya darah, nanah atau kristal batu yang kecil. Biasanya tidak perlu dilakukan pemeriksaan lainnya, kecuali jika nyeri menetap lebih dari beberapa jam atau diagnosisnya belum pasti.

Pemeriksaan tambahan yang bisa membantu menegakkan diagnosis adalah pengumpulan air kemih 24 jam dan pengambilan contoh darah untuk menilai kadar kalsium, sistin, asam urat dan bahan lainnya yang bisa menyebabkan terjadinya batu.

Rontgen perut bisa menunjukkan adanya batu kalsium dan batu struvit. Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dilakukan adalah urografi intravena dan urografi retrograd.
Pengobatan

Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala, penyumbatan atau infeksi, biasanya tidak perlu diobati. Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantu membuang beberapa batu; jika batu telah terbuang, maka tidak perlu lagi dilakukan pengobatan segera.

Kolik renalis bisa dikurangi dengan obat pereda nyeri golongan narkotik.

Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran 1 sentimeter atau kurang seringkali bisa dipecahkan oleh gelombang ultrasonik (extracorporeal shock wave lithotripsy, ESWL). Pecahan batu selanjutnya akan dibuang dalam air kemih.

Kadang sebuah batu diangkat melalui suatu sayatan kecil di kulit (percutaneous nephrolithotomy, nefrolitotomi perkutaneus), yang diikuti dengan pengobatan ultrasonik. Batu kecil di dalam ureter bagian bawah bisa diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra dan masuk ke dalam kandung kemih.

Batu asam urat kadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih yang basa (misalnya dengan memberikan kalium sitrat), tetapi batu lainnya tidak dapat diatasi dengan cara ini. Batu asam urat yang lebih besar, yang menyebabkan penyumbatan, perlu diangkat melalui pembedahan.

Adanya batu struvit menunjukkan terjadinya infeksi saluran kemih, karena itu diberikan antibiotik.
Pencegahan

Tindakan pencegahan pembentukan batu tergantung kepada komposisi batu yang ditemukan pada penderita. Batu tersebut dianalisa dan dilakukan pengukuran kadar bahan yang bisa menyebabkan terjadinya batu di dalam air kemih.
Batu kalsium

Sebagian besar penderita batu kalsium mengalami hiperkalsiuria, dimana kadar kalsium di dalam air kemih sangat tinggi.

Obat diuretik thiazid(misalnya trichlormetazid) akan mengurangi pembentukan batu yang baru. Dianjurkan untuk minum banyak air putih (8-10 gelas/hari). Diet rendah kalsium dan mengkonsumsi natrium selulosa fosfat.

Untuk meningkatkan kadar sitrat (zat penghambat pembentukan batu kalsium) di dalam air kemih, diberikan kalium sitrat. Kadar oksalat yang tinggi dalam air kemih, yang menyokong terbentuknya batu kalsium, merupakan akibat dari mengkonsumsi makanan yang kaya oksalat (misalnya bayam, coklat, kacang-kacangan, merica dan teh). Oleh karena itu sebaiknya asupan makanan tersebut dikurangi.

Kadang batu kalsium terbentuk akibat penyakit lain, seperti hiperparatiroidisme, sarkoidosis, keracunan vitamin D, asidosis tubulus renalis atau kanker. Pada kasus ini sebaiknya dilakukan pengobatan terhadap penyakit-penyakit tersebut.
Batu asam urat

Dianjurkan untuk mengurangi asupan daging, ikan dan unggas, karena makanan tersebut menyebabkan meningkatnya kadar asam urat di dalam air kemih.

Untuk mengurangi pembentukan asam urat bisa diberikan allopurinol. Batu asam urat terbentuk jika keasaman air kemih bertambah, karena itu untuk menciptakan suasana air kemih yang alkalis (basa), bisa diberikan kalium sitrat. Dan sangat dianjurkan untuk banyak minum air putih.

sumber:

digilib.itb.ac.id
wikipedia

Bahaya Kebiasaan Menahan Buang Air Kecil

Bahaya Kebiasaan Menahan Buang Air Kecil




KOMPAS.com - Di tengah kesibukan, kita sering menahan untuk tidak berkemih dengan alasan ‘tanggung’ atau menahan pipis karena toilet kotor. Sebaiknya jangan biasakan menahan kencing karena bisa menyebabkan infeksi.

Menurut dr. Sudung O.Pardede, Sp.A(K), saat menahan kencing, air yang seharusnya keluar akan ditampung di kandung kemih. Dalam kandung kemih terdapat otot-otot yang menahan air. Sehingga saat dia terisi oleh air, ia akan memberikan sensasi ingin berkemih kalau sudah penuh.

"Sekali dua kali menahan masih biasa. Tapi, kalau ditahan secara terus menerus air yang seharusnya keluar dan air dari atas yang selalu masuk, maka air yang terdapat di kandung kemih akan naik ke atas kembali menuju ginjal. Ini berbahaya karena urin mengandung bakteri,” katanya dalam acara media edukasi Hidrasi Sehat pada Anak di Jakarta (8/10/14).

Bakteri yang masuk ke ginjal ini bisa menyebabkan infeksi, bahkan gagal ginjal.

Kandung kemih yang sehat mampu menjaga keadaan saluran kencing dengan mengeluarkan urin secara teratur dan bebas bakteri. Terkadang, jika kita menahan berkemih terlalu lama saat dikeluarkan urin jadi sedikit jumlahnya, bahkan disertai nyeri dan ngilu. Awam menyebut kondisi itu dengan anyang-anyangan.

"Anyang-anyangan bisa disebabkan oleh dua hal, karena dehidrasi dan juga karena infeksi saluran kemih. Jika anyang-anyangan hilang setelah minum, maka itu tak jadi masalah. Tapi bisa juga yang disebabkan oleh bakteri," katanya.

Bakteri penyebab infeksi saluran kencing adalah bakteri yang berasal dari rektum atau anus yang dengan leluasa berpindah ke uretra. Wanita lebih rentan mengalami infeksi ini karena secara anatomis uretra wanita lebih pendek.

Oleh sebab itu wanita harus ekstra menjaga kebersihan organ kewanitaannya. Jika tidak, akan menjadi lahan subur bagi kuman dan bakteri.

MENGATASI GANGGUAN KELENJAR PROSTAT PADA USIA LANJUT

Gangguan pada prostat yang menyerang
kaum pria baik Pembesaran Prostat maupun Kanker Prostat kerap dijumpai di usianya. Kemunculannya Pembesaran Prostat tidak dapat dicegah karena memang datang secara
alamiah. Cuma tingkat kecepatannya berbeda-beda. Namun, kaum pria hendaknya sejak dini memperhatikan
Prostat, terutama Pria yang memasuki usia di atas 40 tahun. Untuk itu sebaiknya mereka yang berusia di atas
40 tahun sering melakukan medical check up, termasuk untuk mengurangi terjadinya pembesaran prostat
yang mungkin berkembang menjadi Kanker Prostat jika terlambat terdeteksi dan diobati.
Pembesaran Prostat merupakan kondisi pertumbuhan kelenjar prostat yang berlebihan. Pembesaran Prostat
yang cukup besar dapat menekan sampai ke kandung kemih dan saluran kencing (urethra) sehingga
terjadi penyempitan saluran kencing (urethra). Keadaan tersebut dapat menghambat (obstruksi) aliran
air kencing. Selain itu, Pembesaran Prostat juga dapat membentuk kantong dari kandung kemih sehingga
sewaktu kencing masih ada yang tertinggal di dalam kandung kemih, air kencing yang tertinggal ini dapat
membentuk batu.
Sejumlah laki-laki dapat mengalami Pembesaran Prostat tanpa merasakan gejala, terutama pada tahap awal.
Namun secara umum, seseorang yang mengalami Pembesaran Prostat menunjukan sejumlah gejala yang
berkaitan dengan pengeluaran air kencing, yaitu: Sering kencing, Kencing di malam hari lebih dari satu kali,
Sulit menahan kencing, Pancaran air kencing melemah, Setelah kencing belum terasa kosong (tidak tuntas),
Menunggu lama pada permulaan kencing, Harus mengejan saat kencing dan Kencing terputus-putus.

Penyebab dari Pembesaran Prostat sulit dipastikan. Terdapat beberapa faktor resiko yang diketahui dapat
memicu terjadinya Pembesaran Prostat, antara lain: Usia lanjut (semakin lanjut usia seorang pria, resiko
terkena kanker prostat juga semakin tinggi, dalam usia 80 tahun, dikabarkan sekitar 70 % pria menderita
penyakit ini), Unsur Ras (Ras Asia dikabarkan beresiko terendah terkena kanker yang termasuk mematikan
ini), Riwayat penyakit ini dalam silsilah keluarga, Pola makan ala barat, Lingkungan daerah industri,
Tekanan Darah Tinggi, Kencing Manis, Merokok, Alkohol dan Kegemukan.

Pencegahan yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
– Lakukan hubungan seks secara rutin, teratur dan sehat. Sebab, ejakulasi atau pengeluaran mani

yang teratur bisa menghambat pembesaran prostat dan bahkan bisa menghambat kanker prostat.
– Memperbanyak makan buah tomat yang telah dimasak. Pada buah tomat terdapat Likopene yang
mengandung zat anti kanker. Dan Likopene baru bisa bereaksi jika tomatnya dimasak. Konsumsi
selalu jus tomat: 2-3 buah tomat direbus hingga setengah matang, dijus, lalu diminum.
– Mengkonsumsi Apel, Buncis, Jeruk, Teh dan Bawang Merah, yang banyak mengandung
Quesertin. Karena Quesertin sanggup menghambat perkembangbiakan sel-sel kanker pada
Prostat.
– Mengkonsumsi susu kedelai lebih lebih dari segelas sehari dapat mengurangi risiko hingga 70 %
untuk menderita penyakit kanker prostat. Susu kedelai mengandung Isoflavon, dan banyak
peneliti mengatakan bahwa hal tersebut dapat mencegah terjadinya pembesaran prostat
– Tingkatkan konsumsi Asam Lemak Omega 3, yang banyak ditemukan dalam ikan air dingin,
seperti: Salmon, Makarel, Trout dan Remis. Anda juga dapat mengonsumsi suplemen minyak
ikan.
– Vitamin E dapat menekan resiko kanker prostat sampai 32 %. Masalahnya, sulit mendapat
asupan vitamin E yang cukup dari makanan sehari-hari. Minyak nabati kaya akan vitamin,
tetapi proses pengolahan bisa mengubah kadarnya. Kacang tanah, buncis dan sayuran hijau juga
mengandung vitamin E. Supaya kebutuhan tubuh tercukupi, Anda bisa memperoleh vitamin E
dari suplemen dengan dosis 400 IU per hari.

Pengobatan Akupresur. Tekan titik-titik Akupresur berikut ini. Tekan secara tegak lurus, sebanyak 36 kali
untuk setiap titik Akupresur. Atau juga bisa dilakukan terapi dengan menggunakan Moksa selama 3 menit
untuk setiap titik-titik Akupresur. Lakukan setiap hari.
– Guanyuan (Meridian Penyusun 4) : 4 jari di bawah pusar
– Qihai (Meridian Penyusun 6) : 2 jari di bawah pusar
-Sanyinciao (Meridian Limpa 6) : 4 jari di atas puncak mata kaki bagian dalam, pada sisi belakang
tulang kering
-Fuliu (Meridian Ginjal 7) : 3 jari di atas puncak mata kaki bagian dalam, pada tepi depan urat
keting

Sering kencing

Sering buang air kecil dapat disebabkan oleh kondisi yang mempengaruhi saluran kemih di tingkat manapun. Saluran kemih meliputi ginjal, tabung yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih (ureter), kandung kemih, dan tabung melalui mana urin mengalir dari kandung kemih (uretra).

Beberapa faktor dapat menyebabkan sering buang air kecil, seperti:
  • Infeksi, penyakit atau cedera kandung kemih
  • Kondisi yang meningkatkan produksi urin
  • Perubahan pada otot, saraf atau jaringan lain yang
  • mempengaruhi fungsi kandung kemih
  • Pengobatan kanker tertentu
  • Obat atau minuman yang meningkatkan produksi urin
  • Nyeri atau tidak nyaman saat buang air kecil
  • Sebuah dorongan kuat untuk buang air kecil
  • kesulitan buang air kecil
  • Kehilangan kontrol kandung kemih
  • Warna urine yang tidak biasa
  • Kanker kandung kemih
  • Batu kandung kemih
  • Perubahan fungsi ginjal
  • Anterior prolaps (sistokel)
  • Kelebihan konsumsi alkohol atau kafein
  • Interstitial cystitis
  • Infeksi ginjal
  • Kehamilan
  • Pembesaran kelenjar prostat
  • Prostatitis
  • Radang panggul
  • Diabetes
  • Inkontinensia urin
  • Infeksi saluran kemih
Tergantung pada kondisi yang menyebabkan sering buang air kecil, Anda mungkin mengalami masalah kencing lainnya, seperti:Penyakit tertentu, kondisi atau faktor lain yang dapat menyebabkan sering buang air kecil